Fakta industri kulit saat ini cukup mencengangkan. Setiap tahun hampir 23 miliar meter persegi bahan kulit terjual diseluruh dunia. Bagaimana ini semua terjadi ? dari manakah asal mula dan kapan bahan kulit dibuat untuk industri kerajinan ? semua kami jawab di artikel ini.
Mungkin anda bertanya tanya, bagaimana awalnya kerajinan dari bahan kulit tersebut bermula? Apakah sudah sejak zaman dahulu kala? hingga bagaimana perkembangan kerajinan kulit binatang berlangsung hingga kini.
Sejarah mengenai kerajinan kulit ini menarik untuk di ulik. Baca artikel ini hingga selesai untuk menapatkan kisah lengkap mengenai bagaimana asal mula kerajinan kulit dri zaman pra sejarah hingga perkembangan sampai saat ini.
Baca Juga : apakah jenis kayu yang biasa digunakan untuk kerajinan/seni
Sejarah Bahan Kulit Binatang Dibuat Kerajinan Oleh Manusia
Zaman dahulu, manusia purba berburu binatang untuk dikonsumsi. Mereka mengelupas kulit binatang kemudian kulit tersebut digunakan sebagai tenda, pakaian dan alas kaki. Sejarah penggunaan kulit binatang paling awal ditemukan sejak zaman paleolithic. Hal ini dibuktikan dengan banyak lukisan di gua yang menjelaskan tentang penggunaan kulit binatang. Tak hanya itu situs situs paleolitic juga menunjukkan adanya bekas alat yang digunakan untuk menghilangkan rambut binatang dan memotong kulit.
Kulit binatang akan membusuk jika biarkan begitu saja. Oleh karena itu metode pengawetan mutlak dilakukan.metode pengawetan kulit binatang ini paling awal dilakukan dengan menggunakan tanah kemudian ditarik dan di jemur. Metode lain yang juga ditemukan adalah dengan membiarkan berubah warnanya di dlaam hutan akibat vegetasi dari tanaman yang ada di hutan.
Proses penyamakan kulit binatang secara primitif di lakukan dengan cara hanya di hilangkan lemak dan dijemur. Proses ini tentu memakan waktu yang lama. Setelah ditemukanya berbagai jenis garam dan sulfur, proses penyamakan kulit binatang dilakukan secara kimiawi dengan bantuan garam garaman dan bahan kimia lain. Lama kelamaan hingga waktu ditemukanya garam, dilakukanlah proses pengeringan dan penyamakan yang pertama kali. Kulit yang disamak pertamakali menggunakan tawas dan di warnani menggunakan zat warna dari tanaman. Berabad abad lamanya proses pembuatan kulit ini semakin berkembang. Bahan kulit mengalami proses produksi yang lebih efektif dan efisien.
Selain menggunakan garam garaman, sebelumnya kulit binatang di awetkan dengan benda seperti asap, minyak bahkan ekstrak kayu. Kegiatan untuk mewarnai bahan kulit menjadi kecoklatan atau leather tanning pertama kali menggunakan ekstrak kayu, kegiatan ini kemudian berkembang menjadi sebuah seni leather tanning. Seni ini awalnya dirahasikan dan diturunkan khusus pda komunitas pembuat kulit yang dikenal dengan nama leather trade guild.
Abad ke 18, perkembangan dunia telah sampai pada masa industri modern pertama. Dimana ditemukan mesin dan listrik. Perubahan ini juga berubah terhadap pola pengerjaan kulit binatang. Permintaan pasar akan bahan bahan kulit semakin meningkat. Proses penyamakan kulit mulai tampak modern dan bervariasi. Finishing tahap ahir dari bahan kulit dilakukan dengan berbagai pewarna bahkan mulai abad ke 19 awal sudah dilakukan penyamakan krom dan tanning khusus untuk kulit binatang.
Bagaimana Proses Pengolahan Kulit Binatang Saat Ini Berlangsung?
Kini perkembangan industri kerajinan kulit sudah sangat maju. Perkembangan , penemuan serta inovasi di dalam menciptakan proses menghasilkan bahan kulit terbaik banyak menemukan kemajuan. Industri komersial bahan bahan kulit senantiasa tumbuh dan berkembang.
Saat ini umumnya ada 3 tahapan yang dilakukan dalam mengolah bahan kulit binatang mentah menjadi bahan kulit untuk kerajinan. Berikut ini tahap-tahap yang dilakukan:
-
Pre tanning atau beamhouse
Kegiatan ini sering disebut juga pengolahan tahapan pengerjaan basah. Tujuanya proses ini adalah mengawetkan kulit binatang yang masih mentah sehingga bisa bertahan hingga proses penyamakan. Proses yang dilakukan pada tahapan ini meliputi proses perenadaman atau soaking, kemudian proses pengapuran atau liming, kemudian pembuanga kapur/ deliming, kemudian bating, dan terahir adalah proses pengasaman atau pickling.
Masing masing tahapan ini memiliki tujuan untuk menghilangkan lemak, bulu, epidermis dan kelenjar hewani yang masih menempel, kemudian menghilangkan zat kapur yang ada di dalam kulit binatang dan terahir mengasamkan kulit binatang sehingga tidak akan rusak saat dilakukan proses penyamakan atau tanning.
-
Tanning atau penyamakan
Proses penyamakan biasanya tergantung jenis bahan penyamaknya. Hal ini yang mempenagruhi nama nama penyamakannya seperti penyamakan nabati/ vegetable tanning, penyamakan dengan krom atau cromium tanning , penyamakan kombinasi kedua bahan nabati dan krom dan penyamakan sintetis.
Proses ini meiliputi bahan kulit dibagi menjadi dua bagian. Pertama, golongan hide untuk binayang besar seperti kerbau, kuda, sapi dan lainya. yang kedua, golongan skin untuk jenis hewan domba, kambing dan jenis reptil.
Jenis jenis bahan penyamak akan mempengaruhi hasil akhirnya. Penyamakan nabati / vegetable tanning akan menghasilkan warna coklat muda hingga merah, hasilknya empuk namun agak kaku dan tidak tahan panas. Hal ini berbeda dengan penyamakan menggunakan krom, hasilnnya biasanya akan menghasilkan kulit yang lentur, lemas , lembut serta lebih tahan terhadap panas. Untuk penyamakan kombinasi menggunakan kombinasi bahan penyamak untuk mendapatkan kelebihan masing masing bahan penyamak. Sedangkan penyamakan sintetis pada dasrnya mirip dengan proses penyamakan nabati, bedanya hanya behan yang digunakan. Penyamakan sintetis menggunakan bahan organic polyacid.
-
Penyelesaian akhir atau finishing
Tahap finishing ini terdiri dari beberapa yaitu pengetaman / shaviing, pemucatan atau bleaching, penetralan / neutralizing, pengecatan dasar, perminyakan atau fat liquoring, penggemukan atau oiling, pengeringan, kemudian pelembaban dan perenggangan.
Proses proses dalam tahapan finishing tersebut memiliki tujuan yang berbeda, berikut ini penjelasanya :
- Pengetaman dilakukan untuk membuat kulit memiliki ketebalan yangsama
- Bleaching bertujuan menghilangkan flek besi dan merendahkan kadar ph
- Untuk penyamakan krom dibutuhkan penyralam karena sifat dari penyamakan krom adalah asam yang tinggi sehingga dilakukan penetralan agar tidak merusak bahan kulit
- Pengecatan dilakukan untuk mendapatkan warna pada kulit
- Peminyakan bertujuan untuk melumaskan serat kulit agar tahan ketika ditarik dan fleksibel selain itu juga menjga serat agar tidak lengket
- Penggemukan atau oiling bertujuan untuk mengeluarkan zat penyamak keluar dari permukaan bahan kulit
- Proses pengeringan dilakukan guna menghentikan proses kimia yang terjadi di dalam kulit. Proses ini bahan kulit diperah dan dihilngkan air yang terkandung didalamnya
- Pelembaban bertujuan untuk menyesuaikan bahan kulit dengan udara yang ada disekitarnya
- Kegiatan akhir berupa peregangan memiliki tujuan untuk menjga fleksibilitas kulit sehingga ketika sudah jadi tidak akan mudah melar
Fakta-Fakta Industri Kerajinan Kulit Saat Ini
Fakta perdagangan bahan kulit saat ini memang mencengangkan. Binatang yang disamak kulitnya juga semakin beragam. Hal ini memang menjadi isu lingkungan yang cukup kontroversial. Pasalnya permintaan akan kulit binatang cukup mengusik kondisi para aktivis perlindungan binatang.
Di luar kontroversi tersebut, produksi kerajinan kulit dan bahan kulit di dunia semakin meningkat. Bahkan mungkin fakta fakta ini tidak pernah anda bayangkan sebelumnya. Cek fakta perkembangan industri kerajinan kulit berkembang hingga kini. Anda bisa melihat infografis dari gambar disamping. klik gambar untuk info lebih jelas.
FAO badan PBB yang menangani permasalahan pangan dan sektor hasil pertanian menyebutkan bahwa perdagangan sektor bahan kulit binatang mentah, baik kulit basah dan bahan kulit jadi untuk produksi kerajinan kulit menjcapai 53.824 dollar amerika.
Studi pasar global tahun 2009 yang dilakukan untuk industri bahan kulit menemukan fakta fakta menarik berikut ini:
- Kulit binatang merupakan produksi sampingan dari peternakan hewan seperti sapi, domba namun nilainya mencapai 10 % dari psar hewan itu sendirii
- Bahan kulit merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Pasalnya jika tidak dapat diproduksi, kulit binatang dapat di produksi dengan kulit sintetis
- Produksi kulit disleuruh dunia tahu 2008 saja sudah mencapai 24 miliar meter persegi di seluruh dunia
- Rata rata orang di sleuruh dunia memiliki 4 item bahan kulit yaitu sepatu, ikat pinggang, bagian tali jam dan sepatu.
- Industri kulit menghasilkan limbah yang cukup memprohatinkan masalah pembuanganya. Pasalnya residunya mampu membahayakan bagi kesehatan