Kamu tentu sering mendengar istilah finishing. Istilah ini digunakan di banyak industri, termasuk salah satunya digunakan di industri furniture atau mebel. Dalam industri furniture sendiri, finishing adalah serangkaian proses untuk melapisi permukaan furniture sebelum digunakan.
Karena finishing adalh serangkaian proses, berarti ada beberapa yang harus dilakukan dalam melakukan finishing. Apa saja prosesnya? Sebelum membahasa prosesnya, terlebih dahulu kamu harus tahu tipe-tipe finishing.
Baca Juga : Tersertifikasi US FDA, Biopolish Beeswax Aman untuk Perawatan Alat Makan dan Furniture Kayu
Tipe-Tipe Finishing
Tipe finishing sangat beragam sekali, sesuai dengan kebutuhan apa yang kamu perlukan. Misalnya, saat kamu membuat kursi taman dengan tampilan alami tanpa menggunakan cat, finishing yang kamu lakukan cukup dengan mengamplas kemudian mengolesnya dengan wax polish.
Tipe finishing sendiri dibagi menjadi tiga tipe sesuai dengan kebutuhan produk akhir yang diinginkan. Berikut ini adalah tipe finishing berdasarkan hasil tampilannya
Tipe Finishing Berdasarkan Warna
Tipe finishing ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu
Baca Juga : Merawat Furniture Kayu Minimalis Agar Tetap Anggun Hingga Tua
- Natural look
Ada dua cara yang bisa kamu lakukan jika ingin melakukan finishing yang menghasilkan furniture dengan tampilan natural look. Cara yang pertama adalah dengan mengamplas saja kemudian dioleskan wax polish. Cara kedua adalah dengan mengecat furniture dengan warna cat alami.
Cara yang pertama bisa digunakan pada alat makan kayu yang mensyaratkan kualitas food grade. Alat makan kayu tidak boleh sembarangan dicat karena berpotensi merusak kesehatan.
Untuk cara kedua cocok digunakan untuk berbagai macam furniture kayu. Selain tidak memerlukan food grade, furniture kayu memerlukan perlindungan yang lebih baik. Sehingga perlu dilapisi dengan cat yang memberikan perlindungan terbaik.
Baca Juga : Biopolish Beeswax : Polish/Poles Perabot Kayu “Food Grade”
- Solid
Finishing warna solid seperti duco bisa menggunakan warna pastel atau metalik.
- Antik
Jika kamu ingin memilih finishing yang menghasilkan warna antik, kamu bisa memilih beberapa kategori warna antik. Beberapa warna kategori antik di antaranya adalah washed, patina, rust dan efek berkarat.
Tipe Finishing Berdasarkan Kilau
Efek kilau pada hasil akhir finishing berbeda-beda, sesuai dengan bahan clear coat yang digunakan. Clear coat sendiri memiliki formula beragam sesuai dengan tingkat kilaunya. Level clear coat dari yang kilau terendah hingga tertinggi adalah death matt, matt, doff, satin, semi glossy, glossy, dan French polis.
Tipe Finishing Berdasarkan Pori-pori
Ada dua tipe finishing berdasarkan pori-pori kayu. Yang pertama adalah close pore, sedangkan yang kedua adalh open pore.
Close pore finishing merujuk pada tipe pengecatan pori-pori yang benar-benar menutup pori-pori kayu sehingga kayu menjadi mulus. Sedangkan open pore finishing pori-pori kayu masih dibiarkan terbuka sehingga permukaan kayu terasa lebih kasar.
Bahan yang Diperlukan untuk Finishing
Untuk melakukan finishing kamu memerlukan bahan khusus di setiap prosesnya. Kembali pada tujuan awal, produk akhir seperti apa yang kamu butuhkan akan menentukan tipe finishing yang kamu lakukan. Pilihan ini juga akan berpengaruh pada bahan apa saja yang kamu perlukan saat melakukan finishing.
Secara umum ada empat bahan yang diperlukan untuk finishing, yaitu:
- Dempul
Dempul atau filler biasanya digunakan pada tahap awal finishing karena fungsinya untuk menutup pori-pori kayu. Selain itu dempul juga berfungsi untuk menyembunyikan warna asli kayu dan seratnya.
- Sealer
Sealer atau lapisan primer berfungsi sebagai pembentuk utama film cat. Penggunakan sealer biasanya digunakan setelah dempul. Karena sealer berfungsi untuk komponen warna dari cat menjadi lebih melekat sempurna.
- Warna
Setelah menggunakan bahan sealer, bahan selanjutnya yang digunakan adalah cat warna. Pilihan warna disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan.
- Clear coat
Lapisan paling atas setelah lapisan cat adalah lapisan clear coat. Clear coat merupakan lapisan paling atas dengan warna yang transparan. Sifat transparan inilah yang membuat clear coat memiliki tingkat kilau yang berbeda-beda.
Kenapa Melakukan Finishing
Para pengrajin kayu sebenarnya punya pilihan untuk membiarkan produk kayu sesuai dengan aslinya. Selain tampilan kayu menjadi lebih alami, juga karena menghemat waktu, biaya, dan tenaga. Akan tetapi banyak dari mereka yang tetap memilih untuk melakukan finishing. Memangnya seberapa penting, sih, finishing itu?
Ada tiga alsan utama mengapa pengrajin kayu tetap melakukan finishing.
Yang pertama adalah untuk mempertahankan kebersihan permukaannya. Yang dimaksud kebersihan di sini adalah meminimalkan pori-pori kayu yang terbuka sehingga tidak menjadi tempat debu dan kotoran lainnya bersarang,
Alasan kedua yaitu untuk menjaga stabilitas kayu. Kayu memilikisifat higroskopis, yaitu menyerap dan melepas kelembaban. Saat terkena air, kayu akan menyerap air sehingga volume kayu menjadi bertambah. Sedangkan saat terkena sinar matahari dan kering kayu akan menyusut.
Finishing yang baik dapat menghindarkan kayu dari mengembang dan menyusut saat terjadinya perbedaan cuaca, sehingga furniture kayu menjadi lebih stabil.
Memperindah tampilan adalah alasan ketiga mengapa para pengrajin kayu melakukan finishing. Dengan melakukan finishing, para pengrajin bisa melapisi furniture kayu dengan berbagai jenis cat yang memiliki berbagai jenis warna.
Gunakan Bahan Alami saat Finishing
Sangat penting bagi para pengrajin kayu untuk menggunakan bahan alami saat melakukan finishing. Finishing sebagai proses akhir dari pembuatan kerajinan kayu sebelum produk tersebut sampai ke tangan konsumen. Konsumen tentu menginginkan produk kayu yang aman dan nyaman saat digunakan.
Produk kayu berupa alat makan dan perabot dapur harus dipastikan keamanannya agar tidak berbahay bagi pengguna. Oleh karena itu proses finishing produk kayu ini sangat disarankan menggunakan bahan alami yang sudah food grade.
Saat melakukan finishing, kamu bisa menggunakan dua produk perawatan kayu dari Biopolish, yaitu Biopolish Natural Oil dan Biopolish Beeswax. Dalam proses finishing, baik natural oil maupun beeswax dapat digunakan sealer maupun sebagai clear coat.
Kedua produk Biopolish ini terbuat dari 100 % bahan alami seperti beeswax, linseed oil, dan lain-lain. Biopolish Beeswax bahkan sudah tersertifikasi U.S. FDA sehingga terjamin keamanannya. Kedua produk ini sudah food grade. Sehingga aman untuk digunakan dalam proses finishing untuk alat makan, perabot rumah tangga, hingg furniture kayu.
Untuk mendapatkan produk Biopolish Natural Oil maupun Biopolish Beeswax, kamu bisa menghubungi reseller yang tersebar dikota-kota besar di seluruh Indonesia. Selain itu, tersedia juga di beberapa marketplace seperti bukalapak, shopee, tokopedia, lazada dan lain-lain. Informasi lebih lanjut dan pemesanan silahkan hubungi reseller terdekat di kota anda atau hubungi nomor whatsapp di 081225784920.