Gambar spatula dari kayu, sendok dari kayu, centong nasi dari kayu

5 Tips Finishing Kayu Natural Transparan Sempurna

Mendambakan warna kayu asli tapi tetap terlindungi? Ada trik khususnya, Anda perlu menggunakan bahan finishing kayu natural yang tepat. Begitu juga dengan cara pengaplikasiannya.

Tidak semua orang suka dengan tampilan furniture warna natural dengan wood stain. Khususnya untuk jenis kayu bernilai tinggi seperti jati, sonokeling, merbau dan beberapa jenis kayu eksotik lainnya.

Lebih baik untuk finishing dengan warna natural transparan yang mampu memperlihatkan warna kayu dan serat aslinya. Hanya saja untuk mendapatkan hasil ini, Anda harus mengandalkan bahan finishing khusus.

Seperti apa cara lengkap agar hasilnya bisa natural transparan sempurna? Intip tipsnya.

Tips Finishing Kayu Natural untuk Hasil Transparan Terbaik

Sebenarnya tidak sulit melakukan finishing kayu warna natural transparan. Dibandingkan jika Anda harus melakukan finishing dengan cat duco. Ketebalan warna duco dan tingkat kehalusannya wajib terus dijaga.

Untuk warna natural transparan, Anda hanya perlu mendapatkan kesan basah pada permukaan kayu saja. Selain itu, fokus utamanya juga pada perlindungan.

Ada beberapa macam cara untuk mendapatkan finishing kayu natural transparan. Pertama, menggunakan bahan poles, kedua, dengan menggunakan sanding sealer dan clear coat.

Ketiga, menggunakan natural oil. Untungnya, semua bahan ini bisa dipilih yang aman dan tidak butuh alat khusus untuk mengaplikasikannya. Selama Anda ingin mendapatkan hasil sempurna, tujuh tips finishing berikut ini dapat diikuti.

1. Mengamplas Permukaan Kayu sampai Halus

Tips pertama adalah untuk menghasilkan permukaan kayu yang sangat halus. Permukaan ini dibutuhkan untuk membuat furniture jadi lebih nyaman digunakan serta penampilannya yang apik.

Apalagi jika Anda menggunakan produk bahan poles atau natural oil. Absennya lapisan coating dari clear coat membuat Anda harus mempersiapkan permukaan sebaik-baiknya.

Supaya hasil finishing kayu natural transparan halus, ada tahapan pengamplasan yang perlu diikuti. Anda tidak bisa langsung menggunakan ampelas halus, namun harus mengganti grit secara bertahap.

Semakin kasar permukaan maka lebih kasar pula grit ampelas yang digunakan. Anda bisa memulainya dengan ampelas aluminum oxide nomor 150, kemudian 180 dan terakhir 220.

2. Hindari Menggunakan Clear Coat Solvent

Hasil finishing transparan akan bergantung pada clear coat yang digunakan. Apabila Anda berencana memberikan lapisan coating maka jangan menggunakan clear coat solvent.

Kecenderungan dari clear coat ini adalah memberikan hasil warna menguning dalam beberapa waktu setelah penggunaan. Akibat terkena sinar matahari atau udara, warna coating yang tadinya bening perlahan berubah warna.

Anda yang tidak ingin efek ini muncul, disarankan menggunakan clear coat berpelarut air. Cara finishing kayu juga tidak jauh berbeda, hanya bahan pelarut yang digunakan air bukan thinner atau alkohol.

Warna transparan yang dihasilkan pun jauh lebih tahan lama dan bebas efek menguning.

3. Memilih Clear Coat Matte

Selain menggunakan clear coat water based, Anda juga harus memilih jenis tampilan akhirnya. Secara umum, clear coat memiliki tingkat glossy berbeda-beda. Apabila Anda mengincar hasil finishing mirip permukaan kayu, disarankan untuk tidak memilih hasil akhir dengan tingkat gloss tinggi.

Tingkat gloss rendah biasanya adalah clear coat matte yang kini juga tersedia pada produk berpelarut air. Hasilnya tidak mengkilap dan memantulkan cahaya dengan sangat rendah.

Anda yang ingin menikmati tampilan permukaan lebih halus bebas kilap perlu menggunakannya.

4. Menggosok Bahan Poles Secara Melingkar

Bagi Anda yang lebih memilih bahan poles atau natural oil, ada teknik khusus untuk menggosoknya. Ketika cat dengan aplikasi kuas, Anda perlu menguaskannya searah serat agar halus.

Berbeda dengan kuas, bahan poles membutuhkan beberapa tahapan. Usai meratakannya ke permukaan kayu Anda bisa mendiamkannya sebentar selama beberapa menit.

Apabila sudah, maka Anda bisa menggosoknya dengan arah melingkar. Gosok sampai bahan meresap ke setiap pori kecil atau serat pada kayu. Bahan poles akan bekerja melindungi bagian dalam serat kayu. Dari keterangan ini, dapat disimpulkan teknik memoles ternyata juga sangat penting.

Cara ini bisa dilakukan ketika Anda tidak memiliki mesin buffer. Cara finishing kayu natural ini bisa diterapkan dengan kain katun kering. Usai menggosok maka tampilan dari kayu akan berubah lebih cerah namun tetap tampil natural transparan.

5. Khusus Refinishing Cuci Furniture Sebelumnya

Ingin finishing natural kayu jati yang sebelumnya dilapisi pernis atau cat duco? Pengamplasan saja tidak cukup untuk membersihkan semua debu dan lapisan cat lama.

Tipsnya, setelah Anda membersihkan semua lapisan cat lama Anda perlu mengampelas kembali. Pergunakan ampelas aluminium oxide nomor 220. Ketika cat sudah bersih, siapkan cairan pembersih piring yang dicampur air.

Lap cairan sabun tersebut ke semua permukaan kayu hingga tidak ada debu tersisa. Jemur terlebih dahulu furniture sampai benar-benar kering. Kemudian furniture siap untuk di-refinishing.

Cara ini efektif untuk membuat pori kayu siap menerima bahan poles atau coating, karena debu yang biasanya menyumbat sudah hilang dan hasilnya pun akan jauh lebih halus.

Cara Finishing Kayu Natural terbaik dengan Biovarnish dan Biopolish

Jika sudah mengikuti kelima tips di atas, kini saatnya Anda mengaplikasikan bahan finishing langsung. Anda bisa menggunakan kombinasi Biovarnish Sanding Sealer dan Biopolish Natural Oil.

Kedua bahan ini digunakan untuk mendapatkan warna natural transparan pada kayu. Permukaan kayu juga akan bebas kilap dan pasti halus. Berikut ini empat langkah yang bisa Anda ikuti.

1. Mengampelas Substrat Kayu

Persiapan finishing selalu dimulai dengan pengampelasan permukaan kayu. Ketika permukaan kasar Anda bisa mulai dengan grit nomor 150. Namun, jika permukaan sudah halus Anda bisa langsung menggunakan grit 220.

Selesai mengampelas jangan lupa bersihkan debu sisa ampelas. Bisa dengan mesin vakum atau lap kain yang telah dibasahi.

2. Mengaplikasikan Biovarnish Sanding Sealer

Langkah selanjutnya adalah menggunakan Biovarnish Sanding Sealer untuk memberikan lapisan dasar. Fungsinya memberikan perlindungan paling bawah apabila lapisan di atasnya mengalami wear out.

Cara aplikasinya dimulai dengan mencampurkan sanding sealer dengan air. Gunakan perbandingan 2 bahan : 1 air. Campurkan kemudian kuaskan tipis ke permukaan kayu searah serat.

Diamkan 60 menit sampai mengering lalu ampelas permukaannya menggunakan ampelas nomor 240. Bersihkan sisa debu ampelas.

3. Mengaplikasikan Biopolish Natural Oil

Tahapan terakhir ini finishing kayu natural ini adalah menggunakan Biopolish Natural Oil. Cukup tuangkan pada permukaan kayu yang sudah bersih dan kering lalu oleskan menggunakan kain kering yang sudah disiapkan sebelumnya.

Ratakan dengan kain dan biarkan sebentar, lalu gosok permukaannya. Anda bisa menggunakan kain hinga Biopolish Natural Oil meresap sempura ke dalam kayu dan warna kayu jadi lebih cerah.

4. Mengaplikasikan Biovarnish Clear Coat

Kurang suka dengan warna dari natural oil? Anda bisa menggantinya dengan Biovarnish Clear Coat. Tinggal pilih saja clear coat matte atau glossy.

Jadi, setelah aplikasi sanding sealer Anda bisa menggunakan Biovarnish Clear Coat. Tahapannya sendiri sama seperti aplikasi sanding sealer. Jika proses di atas sudah selesai, tinggal menunggu permukaan kering selama semalaman dan finishing kayu natural transparan telah selesai dilakukan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

//biopolish tanya cs poli
Tanya Poli!