Salah satu senyawa kimia yang berbahaya dalam kandungan plitur dan cat adalah formalin atau yang lebih dikenal dengan formaldehyde. Ketahui batas aman, agar terhindar dari risiko berbahaya, ya!
Selain pada cat, formalin secara umum digunakan untuk beberapa kebutuhan rumah. Contohnya seperti kosmetik, deterjen, antiserangga, dan antijamur. Fungsi dari formalin pada cat adalah untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.
Formaldehyde memiliki efek yang buruk jika terpapar pada tubuh manusia. Senyawa kimia ini bisa merusak kesehatan dalam jangka panjang. Penting untuk Anda mengenali cat atau pernis manakah yang memiliki kandungan formalin cukup tinggi. Perhatikan ciri-cirinya berikut ini agar tidak salah.
4 Ciri Bahan Finishing Kayu Berformalin
Apapun cara finishing kayu yang dipilih, bahan finishingnya harus ditentukan dengan tepat. Pemilihan bahan yang aman untuk kesehatan serta lingkungan harus jadi bahan pertimbangan.
Anda bisa memperhatikan bahan finishing kayu seperti apa yang mengandung formalin, karena ada beberapa ciri yang bisa diamati secara langsung.
Berikut ini beberapa ciri produk finishing dengan kandungan formalin yang bisa Anda amati.
1. Munculnya bau menyengat saat proses pengeringan cat
Ciri yang pertama ini bisa diperhatikan ketika Anda mengaplikasikan bahan finishing. Setiap cat yang digunakan perlu proses pengeringan yang memakan waktu.
Selama proses pengeringan ini Anda akan mencium aroma yang cukup menyengat. Munculnya aroma ini artinya formalin sedang mengalami penguapan.
Zat yang menguap ini tidak berwarna, namun dapat dikenali dari bau yang dikeluarkan. Hal ini biasanya akan ditemukan ketika membeli perabotan kayu baru dan tercium bau cat.
Artinya bahan finishing yang digunakan memiliki kandungan formalin yang cukup tinggi. Seharusnya tidak ada bau menyengat yang muncul dan baru menandakan bahan finishing tersebut aman.
2. Bahan finishing berbasis minyak
Ada macam-macam finishing kayu dari berbagai jenis cat. Ada cat minyak, cat solvent, cat water based, dan lain-lain. Di antara itu semua, cat minyak adalah salah satu cat yang menggunakan formalin sebagai senyawa pembentuknya. Bukan hanya sekedar mengandung formalin, jumlah kandungan formalinnya bahkan terlalu tinggi untuk bisa ditolerir tubuh manusia.
Bahan finishing kayu berbasis minyak yang diaplikasikan akan menimbulkan bau yang cukup menyengat, bahkan sebelum proses pengeringan. Biasanya ketika Anda membuka kaleng cat bau akan langsung tercium.
3. Bahan finishing dengan pelarut thinner
Selain cat minyak, ada juga cat yang dibedakan berdasarkan bahan pelarutnya. Thinner sudah sejak lama menjadi bahan untuk melarutkan berbagai jenis cat. Mulai dari cat kayu, cat besi, dan lainnya.
Cat kayu yang menggunakan pelarut thinner sudah pasti memiliki kandungan formalin yang tinggi. Bahkan bukan hanya cat saja, tetapi di dalam thinner juga mengandung formalin yang cukup tinggi.
Hal ini juga dapat dibuktikan ketika Anda membuka kaleng thinner bau yang menyengat langsung muncul. Bau tersebut sama persis ketika cat mulai mengalami proses pengeringan.
4. Risiko merasa sesak napas
Bagi para pengrajin kayu, terlalu sering menghirup bau cat membuat sulit mengenali aroma yang menyengat. Namun jika ciri aroma tidak dapat dikenali, Anda bisa mengetahuinya dengan reaksi yang muncul pada tubuh.
Tubuh akan sensitif dengan bau yang menyengat sehingga menimbulkan reaksi. Salah satu reaksi yang paling normal adalah kesulitan untuk bernafas. Anda pun akan merasa iritasi pada saluran pernapasan.
Hal ini mungkin saja terjadi ketika Anda sedang melakukan proses pengecatan atau berada di area yang dekat dengan perabotan kayu yang baru saja selesai dicat.
Standar Penggunaan Formalin yang Aman untuk Bahan Finishing Kayu
Formalin tetap bisa digunakan untuk bahan finishing, oleh karena bahan finishing membutuhkannya agar bisa awet. Hanya saja ada standar aman dalam penggunaannya. Adanya standar ini adalah untuk membatasi polusi yang dikeluarkan oleh formalin ke lingkungan.
Standar ini dikeluarkan oleh beberapa organisasi dari berbagai negara. Berikut ini beberapa standar aman yang seharusnya diikuti oleh produsen bahan finishing untuk kayu.
1. Memenuhi standar WHO
World Health Organization memiliki standar penggunaan formalin dalam bahan finishing atau cat adalah di bawah 0,1 ppm (part per million) atau sebesar 0,1 bagian formalin tiap sejuta bagian total bahan finishing.
2. Standar European E1
E1 merupakan standar keamanan yang diakui di Eropa, di mana untuk ukuran formaldehyde yang digunakan hanyalah di bawah 0,1 ppm.
3. US Department of Labor (DOL)
Di Amerika, pembatasan penggunaan formalin ini adalah di bawah 0,75 ppm. Standar ini ditetapkan oleh departemen ketenagakerjaan di AS.
4. OSHA Hazard Communication Standard
Selain departemen ketenagakerjaan, organisasi yang disebut dengan OSHA (Occupational Safety and health Administration) juga menetapkan standar formalin di bawah 0,1 ppm.
5. GreenGuard Environmental Institute (GEI)
Tidak ketinggalan juga GEI juga menetapkan standar aman penggunaan formalin adalah di bawah 0,05 ppm. Sejauh ini standar paling rendah ditetapkan oleh GEI.
Dampak Berbahaya Formalin pada Bahan Finishing yang Harus Diwaspadai
Sesak napas dan iritasi adalah tanda pertama yang bisa Anda waspadai ketika menghirup cat berformalin. Walau dampak kesehatan yang muncul karena formalin bukan hanya itu saja.
Efek tersebut akan muncul dalam waktu dekat atau secara langsung setelah tubuh terpapar langsung oleh senyawa formalin. Namun, masih ada beberapa dampak kesehatan lain akibat bahan finishing kayu berformalin ini.
1. Iritasi mata, hidung, dan tenggorokan
Ketika tubuh terpapar formalin dari cat dalam jumlah yang rendah, efek kesehatan yang pertama kali akan muncul adalah iritasi. Masalah iritasi ini akan menyerang bagian saluran pernapasans seperti hidung dan tenggorokan.
Alasannya karena formaldehyde dihirup bersamaan dengan oksigen ke saluran pernapasan. Selain itu, bisa menimbulkan iritasi mata. Hal ini bisa saja terjadi ketika mata terkena udara yang terkontaminasi formaldehyde.
2. Iritasi pada kulit
Efek kandungan formalin pada cat yang cukup tinggi adalah terjadinya iritasi langsung pada kulit, misal tangan atau kaki Anda bersentuhan langsung dengan bahan finishing untuk plywood yang belum kering.
Bukan hanya noda cat saja yang menempel di kulit, iritasi pada kulit bisa terjadi jika tidak segera dihilangkan. Iritasi pada kulit oleh cat ini akan menyebabkan kulit menjadi gatal dan kemerahan
3. Asma dan gangguan pernapasan
Anak-anak dan lansia yang tubuhnya terpapar cat dengan formalin tinggi, biasanya akan mengalami masalah kesehatan berupa asma. Hal ini terjadi karena tubuh anak-anak dan lansia lebih sensitif dan rentan. Penanggulangan ketika hal ini terjadi akan jadi sulit dan dibutuhkan terapi lebih lanjut.
Olehnya itu, pastikan Anda selalu menggunakan bahan finishing kayu yang aman demi kesehatan.