Jaket kulit selama ini selalu identik dengan pria, entah itu para koboi di Amerika Serikat, atau pra penunggang motor gede alias moge di Indonesia. Kesan gagah dan maskulin yang muncul menjadi jaket kulit sebagai pakaian luar yang diidamkan banyak pria. Terlebih lagi dengan kelebihan yang dimiliki oleh jaket kulit membuatnya menjadi incaran.
Seiring dengan perkembangan zaman, jaket kulit tidak hanya popular digunakan di kalangan pria. Di Indonesia sendiri sudah banyak public figure wanita yang menggunakan jaket kulit, baik untuk kepentingan pekerjaan maupun sebagai pakaian sehari-hari yang modis. Penggunaan jaket kulit oleh para public figure ini dipadu-padankan dengan aksesoris lain seperti sepatu, topi, kacamata, celana jeans sehingga tetap terlihat menawan.
Beberapa artis papan atas seperti Syahrini, Mikha Tambayong, Raisa, Luna Maya, Maudy Ayunda, Raline Shah, hingga Dian Sastrowardoyo menjadikan jaket kulit sebagai outer mereka. Bahkan artis Shahiyani Febri Wiraatmadja atau yang populer disapa dengan Aura Kasih juga seorang publik figur yang mencintai jaket kulit. Mantan Miss Indonesia 2007 yang mewakili provinsi Lampung tersebut memiliki hobi yang berbeda dari kebanyakan perempuan, Aura suka naik motor besar (moge) menggunakan jaket kulit.
Jamur sebagai Musuh Jaket Kulit
Jamur tumbuh di tempat yang lembab. Baik itu karena sering terkena air dan tidak langsung dikeringkan. Atau karena sirkulasi udara yang tidak baik, seperti contoh jaket kulit disimpan dalam ruang tertutup dalam jangka waktu yang lama. Salah satu tempat penyimpanan yang mudah ditumbuhi jamur adalah lemari kayu. Tingkat kelembaban dalam lemari kayu sangat tinggi memudahkan tumbuh nya jamur.
Selain itu kebiasaan segera menyimpan jaket kulit di dalam lemari segera setelah digunakan dapat memicu tumbuhnya jamur. Oleh karena itu sangat disarankan agar tidak langsung menyimpan jaket kulit yang baru saja digunakan ke dalam lemari. Apalagi jika setelah disimpan itu jaket tidak digunakan lagi dalam waktu yang lama. Kemungkinan tumbuhnya jamur akan semakin cepat.
Cara menyimpan dan tempat menyimpan jaket kulit perlu kita perhatikan agar jaket kulit kita terhindar dari jamur. Simpat jaket kulit kita dengan cara digantung di hanger. Jangan sampai jaket kulit disimpan dengan cara dilipat karena akan menimbulkan kerutan dan mempersempit sirkulasi udara. Jaket kulit harus disimpan di lemari dengan sirkulasi udara yang bagus. Semakin baik sirkulasi udara, semakin rendah kelembaban sehingga berdampak pada menurunnya pertumbuhan jamur.
Disamping memiliki sirkulasi udara yang bagus, lemari penyimpanan jaket kulit diupayakan tidak terbuat dari bahan kayu. Karena kayu memiliki tingkat kelembaban tinggi. Jika memungkinkan gantung jaket kulit anda di hanger terbuka sekaligus penempatannya berjarak. Selain terbuka, diupayakan agar tempat penyimpanan dalam kondisi terang agar jamur tidak gampang bersarang.
Mengatasi Jamur pada Jaket Kulit dengan Biopolish Leather Care
Musuh utama jaket kulit sebelum jamur datang adalah air hujan, jadi usahakan jika hujan turun, tips merawat jaket kulit berjamur dengan menghindarkan jaket kulitmu dari hujan. Namun jika terlanjur terkena noda, entah jamur karena hujan atau noda lainnya, pertolongan pertama yang bisa kita lakukan adalah dengan membersihkannya secara langsung (spot clean). Untuk cara menyimpannya pun jangan dilipat, tapi digantung. Sebab melipat dapat membuat tekstur jaket kulit jadi lebih berkerut.
Selain itu kita juga bisa menggunakan pelembab seperti lotion yang sangat berguna untuk merawat jaket kulit, salah satunya produk Biopolish Leather Care. Biopolish Leather Care memiliki kandungan natural anti-oxidant yang menyerap langsung pada lapisan dalam material kulit. Ini membuat warna asli dari jaket kulit jadi terlihat lebih tajam.
Biopolish Leather Care memiliki beberapa keunggulan karena produk satu in diuat menggunakan bahan-bahan alami seperti lilin lebah (beeswax), minyak biji rami (linseed oil), minyak pinus (pine oil), serta campuran dari komposisi minyak nabati lainnya. Keunggulan lain yang dimiliki oleh Biopolish Leather Care dibandingkan dengan semir biasa yang memiliki kandungan bahan kimia yaitu, Biopolish Leather Care tidak berbau. Ini membuat ketika kita mengoleskannya langsung pada jaket kulit jadi tidak bau.
Produk ini aman diaplikasikan pula pada seluruh warna jaket karena Biopolish Leather Care tidak memiliki warna. Semua warna jaket dari hitam, coklat, atau lainnya jadi lebih aman warnanya, tidak merusak warna asli, tapi malah menambah kecerahannya. Meski cerah, kelebihan Biopolish Leather Care lain tidak mengubah tampilan produk kulit yang sebenarnya. Jika warna jaket kulit tersebut doff atau gloss, akan tetap sedia kala menjadi doff atau gloss.
Biopolish Leather Care juga tidak licin, karena formulasinya yang dibikin bisa meresap langsung ke serat kulit, karet, dan polimer sinstesis lainnya. Bagi kita yang seorang leather lovers dan membutuhkan perawatan yang cukup praktis, Biopolish Leather Care cocok untuk merawat produk kesayangan yang terbuat dari kulit.
Vitamin E-nya juga memberi substrat ekstra agar jaket kulit jadi lebih indah dan memiliki estetika yang tinggi. Jika kita takut jaket kulit kita terserang oleh jamur atau serangga berjenis larva lainnya, Biopolish Leather Care yang memiliki kandungan Beeswax akan memberikan perlindungan yang bisa menyingkirkan jamur dan memberikan perlindungan pada jaket kulit kesayangan kita. Cara membersihkan jaket kulit menggunakan Biopolish Leather Care cukup sederhana dan tidak belibet:
- Sebelum Bioplish Leather Care diaplikasikan, pastikan jaket kulit sudah bersih dan dalam kondisi kering.
- Ambil kain lembut dan bersih untuk mengaplikasikan (mengusap) Biopolish Leather Care dengan merata pada permukaan jaket kulit.
- Setelah dioleskan secara merata, diamkanlah terlebih dahulu selama beberapa saat agar kandungan alaminya masuk ke dalam substrat jaket.
- Keringkan jaket kulit yang telah terolesi Biopolish Leather Care dengan cara diangin-anginkan, hingga warnanya lebih tajam.
