Tidak semua kulit hewan bisa dijadikan bahan baku pembuatan fashion seperti tas, sepatu atau jaket. Hanya kulit hewan tertentu yang bisa digunakan dan memiliki kualitas yang baik.
Bahan dasar kulit hewan mempengaruhi kualitas dan model produk fashion, sehingga berdampak pada harganya. Misalnya kulit sapi, domba dan babi (Eropa dan Amerika) yang umumnya digunakan untuk bahan dasar pembuatan fashion.
Pembuatan fashion berupa jaket kulit dari ketiga hewan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pertanyaannya, jenis kulit apakah yang cocok untuk bahan jaket kulit?
Kelebihan dan Kekurangan Bahan Jaket dari Kulit Hewan
Inilah beberapa kulit hewan yang bisa diolah menjadi produk fashion.
1. Kulit sapi
Kulit sapi dinilai punya kualitas yang bagus sebagai bahan kulit karena lebih tahan lama dan memiliki ketebalan tekstur ketimbang kulit hewan lainnya. Tidak heran jika jaket berbahan kulit sapi banyak digunakan untuk mereka yang suka touring atau perjalanan menggunakan sepeda motor.
Selain tebal, karakteristik kulit sapi juga lebih kokoh dan mempunyai ketahanan abrasi yang baik sehingga lebih tahan lama. Namun begitu, bahan jaket dari kulit sapi memiliki kekurangan, di antaranya bahannya lebih kaku dan bobot yang lebih berat.
Biasanya, jaket kulit sapi lebih disukai pengguna ketika touring atau melakukan aktivitas outdoor atau diluar ruangan karena lebih awet dan tahan lama.
Pada kulit sapi terdapat dua lapisan utama yaitu corium dan grain. Dalam Corium memiliki serat kolagen yang lebih tipis dan fleksibel. Mendekati area grain, serat kulit sapi makin tebal, rapat dan kuat. Ketebalan di area ini terutama dipengaruhi oleh usia hidup sapi.
Grain adalah bagian kulit sapi yang manjadi tempat tumbuhnya bulu. Karena letaknya di bagian luar, punya potensi cacat akibat gigitan serangga atau kutu. Tapi ketika sudah diolah, akan menjadi baik dan penampilannya lebih punya kualitas.
Corium dan Grain yang tebal tersebut yang membuat bobot kulit sapi menjadi berat. Namun, hal ini justru yang membuat jaket dari bahan kulit sapi lebih tahan dingin.
2. Kulit domba
Berbeda dari kulit sapi, kulit domba cenderung lebih halus dan lentur serta memiliki bobot ringan. Kulit domba juga memiliki pori kulit yang lebih kecil namun memiliki ketahanan yang cukup baik.
Lapisan corium dan grainnya memiliki serat yang lebih tipis, sehingga jaket yang dihasilkan lebih lembut dan ringan. Teksturnya lebih hangat dan cocok digunakan di dalam ruangan.
Jaket dari kulit domba lebih ringan dan mudah dibentuk menyesuaikan lekukan yang diinginkan. Kulit domba juga menawarkan keseimbangan yang baik antara gaya, kenyamanan dan kekuatan.
3. Kulit babi
Meskipun di Indonesia bahan jaket dari kulit babi, di luar negeri khususnya Eropa dan Amerika biasa menggunakan jaket dari bahan ini. Untuk tekstur bahan jaket dari kulit babi ini cukup tipis dan plastis, walau ketahanannya kurang bagus.
Di negara yang mayoritas beragama Islam, jaket berbahan kulit babi memang tidak se-eksis di negara lain. Padahal, jaket kulit babi ini memiliki harga yang lebih murah dibandingkan jaket dari kulit domba atau sapi.
4. Kulit imitasi (sintetis)
Kalau tidak teliti pasti kita akan terkecoh dengan bentuk kulit sintetis yang sekilas sama dengan kulit aslinya. Jelas kualitasnya jauh dari bahan kulit asli, namun banyak dipilih karena lebih murah dan tampak terlihat seperti memakai jaket dari bahan kulit hewan.
Bahan baku pembuatan kulit sintetis diproses industri menggunakan bahan-bahan kimia. Umumnya, cara membuatnya dengan mengikatkan antara bahan plastik dan lapisan kain.
Kualitas dan daya tahan jaket sintetis adalah hal penting yang perlu dipertimbangkan ketika ingin membeli jaket kulit bebahan sintetis. Kulit sintetis umumnya jauh lebih tipis dari kulit asli dan jauh lebih ringa, lebih mudah dikerjakan serta lebih tahan lama dibandingkan jaket dari bahan kulit hewan asli.
Jadi, pertanyannya mana yang lebih bagus antara jaket berbahan kulit sapi, domba, babi atau sintetis? Kemungkinan terburuknya adalah Anda mungkin tidak akan membeli jaket yang berbahan imitasi atau berbahan kulit babi. Namun jika Anda tidak memprioritaskan kualitas, boleh jadi Anda memutuskan untuk memlih keduanya.
Untuk jaket kulit sapi dan domba, kualitas kedunya sama-sama bagus. Anda mungkin memilihnya karena menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan. Jika keutuhannya untuk kegiatan di luar ruangan, Anda bisa menggunakan jaket kulit sapi. Namun, jika ini ingin menggunakan jaket kulit untuk kebutuhan acara formal di dalam ruangan, jaket kulit domba adalah pilihan yang cukup tepat.
Nah, dari sekian keunggulan dan kekurangan masing-masing jaket kulit, tetap akan mengalami degradasi kualitas jika tidak dilakukan perawatan yang tepat. Solusinya yang tepat untuk perawatan jaket berbahan kulit adalah Biopolish Leather Care. Biopolish Leather Care merupakan semir yang bisa digunakan untuk menjaga kualitas jaket kulit Anda tetap terjaga dan awet.
Penggunaan Biopolish Lether Care untuk perawatan material kulit
Biopolish Leather Care terbuat dari bahan alami yaitu beeswex atau lilin lebah. Di antara keunggulan-keunggulan Biopolish Leather Care, dijeaskan seperti berikut ini.
- Melenturkan dan melembutkan kerajinan dari bahan kulit
- Melindungi dari sinar matahari
- Mencegah permukaan pecah dan mengelupas pada kerajinan tangan berbahan kulit
- Membuat warna asli tetap cerah
- Melindungi dari percikan air (water reppelant)
- Mencegah tumbuhnya jamur pada kerajinan kulit
Cara Menggunakan Biopolish Lether Care
Langkah-langkah di bawah ini adalah cara penggunaan Biopolish Lethher Care.
- Siapkan alat dan bahan untuk perawatan jaket kulit Anda (lap kering atau tisu, jaket kulit dan Biopolish Leather Care)
- Bersihkan terlebih dahulu jaket sampai kering. Usahakan dan tidak ada lagi debu yang menempel pada jaket
- Oleskan produk ini secara tipis dan merata ke bagian kulit pada jaket Anda
- Diamkan sejenak agar bahan alami Biopolish Lethher Care menyerap secar merata
- Ulangi sekali lagi memoles untuk hasil lebih maksimal.
Dapatkan Biopolish Leather Care di sini!
Untuk mendapatkan produk Biopolish Leather Care, anda bisa langsung mendatangi toko atau agen-agen Biopolish yang tersebar di kota besar seluruh Indonesia. Atau klik Tanya Poli, ya!