Talenan yang diketahui orang umum lebih pada difungsikan untuk keperluan mengiris, memotong, dan mencincang bahan makanan. Ada fungsi lain yang belum banyak dieksplorasi, yaitu talenan sebagai produk seni dan estetika. Khususnya digunakan untuk dekorasi, souvernir, dan karya seni. Bahannya pun bermacam-macam, dari kayu jati hingga balok karet (gutta-percha) seperti pada talenan Tjipetir yang diteliti oleh Tracey Williams.
Menurut Kamus Jawa yang dianggit oleh WJS Poerwadarminta (1939), disebutkan “talenan yaiku kayu (dhingklik) landhesan iris-iris” (talenan adalah kayu (alas) tatakan untuk mengiris). Alat ini menjadi andalan bagi para koki yang umumnya berbentuk peregi, ada pegangan di bagian ujung, dengan ukuran (panjang, lebar, tinggi) sesuai dengan kebutuhan. Talenan memiliki harga yang bervariasi dari yang murah hingga yang mahal. Tanpa alat satu ini koki akan kelabakan ketika hendak melakukan perajangan.
Baca Juga : Macam Macam Talenan dari Bahan Kayu Pinus, Kayu Jati, Kayu Mahoni
Talenan telah hadir sejak berabad-abad yang lalu di berbagai peradaban di berbagai belahan dunia. Talenan menjadi salah satu barang yang paling sering digunakan untuk manusia dalam rumah tangga. Sejarah talenan berasal dari evolusi penciptaan mesin uap dan listrik. Potongan kayu yang menjadi cikal bakal talenan banyak ditemukan saat penggergajian kayu. Potongan kayu ini kemudian dimodifikasi dan digunakan di berbagai dapur, manusia pun membuatnya dari material-material yang berbeda. Tak hanya dari kayu tapi juga plastik.
Mengenal talenan dari kayu jati dengan baik juga bisa memiliki nilai ekonomi yang tinggi ketika hendak ditekuni secara serius di dunia bisnis. Sebagaimana bisnis yang telah dijalankan oleh Leda Azzadinas Haque (26) dan Ledy Fitra Ramadhani (22) kakak-beradik yang berasal dari Probolinggo, duo kreatif yang bisa menjual talenan kayu dengan harga berkali-kali lipat. Mereka mengubah talenan yang biasa-biasa saja menjadi talenan yang mempunyai nilai jugal tinggi dengan seni.
Kesuksesan ini sebenarnya berasal dari ide sederhana, ketika talenan diberi lukisan unik kemudian diunggah ke media sosial. Dari media sosial tersebut, ternyata banyak yang memesan. Talenan yang memiliki harga asli Rp 10 ribu semisal, bisa didongkrak nilainya menjadi tujuh kali lipat. Dalam sehari pun mereka bisa menyelesaikan 12 unit talenan. Pemesan berasal dari berabgai daerah seperti Jakarta, Kalimantan, hingga Riau.
Karakter Talenan Kayu Jati
Talenan memiliki kegunaan utama untuk mengiris bahan makanan memang, nyaris digunakan setiap hari oleh para ibu-ibu sehingga ketika hendak membelinya, pastikan talenan terebut kuat, awet, dan kokoh. Penting pula untuk memilih jenis talenan yang tak gampang ngetulke (menumpulkan) pisau. Salah satunya adalah talenan kayu jati, mengenal talenan dari kayu jati sangat bermanfaat karena jenis telanan inilah yang umum digunakan oleh para ibu di Indonesia. Talenan jati tak hanya ekonomis, tapi juga mudah dicari di pasar.
Tak salah, perabotan satu ini menjadi benda setia yang ada di dapur. Bahkan menurut penelitian yang dilakukan oleh ahli mikrobiologi dari Food Research Institute, Universitas Wisconsin membuktikan, kayu mempunyai kemampuan untuk membunuh bakteri. Dalam waktu tiga menit, bakteri bisa mengering, meskipun karena permukaannya yang berpori bakteri juga bisa menyerap ke dalamnya. Pori-pori ini bisa mengundang serangan binatang mikro yang tak baik untuk kesehatan. Mengenal talenan dari kayu jati juga mengenal sifat porinya juga.
Hal yang harus disadari oleh para pengguna talenan kayu adalah ketika talenan usai digunakan untuk memotong, mengiris, dan mencincang daging, sebaiknya tidak digunakan pula untuk mengiris bahan makanan lain seperti buah atau bumbu agar bakteri tidak menempel. Sebab ada kemungkinan bakteri yang berasal dari daging dan menempel pada talenan bisa mencemari bahan makanan lain. Jika kamu memilikinya hanya satu, cucilah dengan bersih terlebih dahulu agar kotorannya luntur dan bakterinya juga hilang. Jangan sampai bakteri pada daging pindah ke sayuran atau buah ya!
Selain itu, talenan kayu jati bersifat kuat dan tahan lama. Minyak alami yang terkandung dalam lapisan kayu jati membuat furniture dari kayu jati tahan air. Massanya yang berat juga membuat talenan kayu jati tidak mudah bergeser ketika digunakan, juga tidak akan bergetar semisal terlalu keras dalam mencincang. Selain itu, karakter serat kayu jati yang khas membuatnya tampak menawan dan cocok untuk estetika di meja makan.
Cara Merawat Talenan Kayu Jati
Talenan kayu jati membutuhkan perawatan yang rutin agar tetap awet. Karakter talenan dari kayu jati pula yakni mudah kotor serta meninggalkan bekas potongan pisau di permukaan. Jika talenan digunakan dalam waktu yang lama, akan mengalami perubahan warna jadi terlihat kusam. Bahkan menurut penyelidikan yang dilakukan oleh The Public Health Malaysia mengatakan, talenan yang lama, berubah warna, dan tak dibersihkan dengan benar menjadi ladang bakteri.
Talenan kotor seperti itu bahkan lebih kotor dibanding toilet. Menurut riset tersebut, bakteri yang ada di toilet bisa mencapai 200 kali lebih banyak dibanding noda bakteri yang ada pada toilet. Sebab kurang lebih 1 cm persegi noda pada talenan terdapat sekitar 24 ribu bakteri. Sebab itu, ketika talenanmu telah berusia lama dan dari penampilannya tidak layak lagi, ada baiknya kamu segera untuk menggantinya dan membeli talenan yang baru.
Fakta lain, goresan yang diakibatkan pisau juga mengandung jamur yang sering diabaikan. Dalam tingkat yang parah, talenan berjamur bisa menjadi penyebab keracunan makan dan menyebabkan muntah, diare, hingga sakit perut. Bakteri yang menyebabkan penyakit-penyakit ini seperti Salmonella, E. Coli, dan spesies bakteri lainnya.
Untuk mencegah hal ini terjadi, selain mengenal talenan dari kayu jati beserta karakternya, kamu juga perlu merawat talenan dengan produk perawatan kitchen ware yang aman dan ramah lingkungan. Salah satu produk tersebut adalah Biopolish Beeswax. Bakteri yang menumpuk bisa dikurangi dengan signifikan ketika dirawat dengan produk satu ini secara rutin. Berikut cara perawatan talenan kayu jati menggunakan Biopolish Beeswax:
- Siapkan talenan dari kayu jati yang hendak dipoles menggunakan Biopolish Beeswax. Pastikan talenan tersebut kering dan dalam keadaan bersih.
- Siapkan kain bersih untuk mengoleskan Biopolish Beeswax secara merata ke permukaan talenan.
- Tunggu hingga beberapa menit agar Biopolish Beeswax menyerap dengan maksimal ke substrat dalam kayu talenan.
- Gosok kembali menggunakan kain sampai warnanya terlihat bersih, tidak lengket, dan warnanya lebih tajam. Ulangi cara ini jika dirasa masih kusam.
Biopolish Beeswax merupakan salah satu produk perawatan kayu yang terbuat dari bahan alami lilin lebah (beeswax) yang aman dan ramah lingkungan. Biopolish Beeswax bersifat anti air, tidak berbau, dan akan membuat talenan kayu jati jadi tambah eksotis. Biopolish Beeswax juga memberi perawatan dan perlindungan maksimal yang bisa digunakan untuk merawat furniture food grade yang berhubungan langsung dengan makanan. Sebagaimana mengenal talenan dari kayu jati yang terkontaminasi langsung dengan bahan makanan ketika digunakan.