Finishing furniture kadangkala menggunakan cat kayu yang membahayakan kesehatan, maka dari itu kini hadir pengganti finishing cat kayu yang lebih ramah lingkungan yakni Biopolish Linseed Oil.
Apa yang terfikirkan oleh Anda ketika memiliki rumah baru? Pasti perabotan dan furniture untuk memenuhi kebutuhan rumah serta menghias ruangan agar tampak lebih hidup dan menarik untuk dilihat. Furniture sendiri memiliki beragam desain dan material yang digunakan, salah satunya adalah kayu. Bahkan furniture dengan material kayu sudah sering digunakan sejak dahulu bahkan hingga sekarang. Kenapa material kayu lebih sering digunakan daripada material lainnya?
Kayu merupakan material serat alam yang memiliki beberapa keunggulan dari material lainnya yakni memiliki tampilan serat yang indah serta tahan lama. Bahkan sebagian kayu memiliki ketahanan cuaca yang baik seperti kayu jati sehingga wajar saja jika kayu ini juga sering digunakan untuk furniture taman atau teras.
Nah, untuk memberikan kesan menarik dan mempertajam warna kayu yang digunakan, biasanya kayu akan diproses melalui tahap finishing yakni mengaplikasikan cat diantaranya warna kayu. Namun, karena kandungannya yang cukup berbahaya sekarang banyak cat yang tidak disarankan untuk finishing furniture yakni cat solvent based. Biopolish Linseed Oil menjadi pengganti finishing cat kayu solvent based alternatif pewarna furniture selanjutnya.
Finishing Kayu Yang Berbahaya
Seperti yang sudah diulas diatas bahwa kayu merupakan material yang paling sering digunakan untuk furniture. Bahkan dari material kayu bisa dibentuk berbagai desain furniture maupun hiasan rumah lainnya sehingga memberikan kesan yang indah pada suatu ruangan. Dan Indonesia merupakan negara yang memiliki aneka ragam jenis kayu yang berbeda-beda bahkan diantaranya memiliki peran yang berbeda. Peran kayu tersebut menyesuaikan dari kekuatan, ketahanan dan tampilan furniture tersebut. Pada umumnya, kayu yang digunakan untuk furniture tidak terlalu keras namun bisa digunakan dalam waktu yang lama seperti kayu jati, sengon, akasia, mahoni, pinus dll.
Kayu tersebut memiliki warna yang cukup berbeda-beda sehingga warna yang digunakan selama finishing juga menyesuaikan warna permukaan kayu tersebut. Kayu yang terlihat lebih mudah seperti kayu jati bisa dilapisi dengan jenis cat apapun sedangkan kayu mahoni memiliki warna yang sedikit khas yakni kemerah-merahan.
Warna permukaan kayu semacam ini biasanya lebih menggunakan finishing dengan warna yang lebih gelap seperti warna walnut brown, brown dan lain sebagainya. Sebab, warna gelap tersebut bisa menutupi warna kemerah-merahan pada kayu. Namun, cara lain untuk bisa menyamarkan warna merah pada kayu atau faktor lainnya biasanya akan dilapisi dengan filler. Aplikasi filler ini biasanya dilakukan sebagai langkah pertama pada finishing yang bertujuan untuk menutup pori-pori kayu atau menyamarkan cacat pada kayu.
Nah, pada tahap finishing biasanya kita melihat kembali jenis warna yang akan digunakan serta hasil akhir yang diinginkan. Sebab, furniture dengan hasil warna tertentu biasanya memiliki tahapan yang berbeda. Untuk kali ini, kami akan membahas sedikit mengenai finishing dengan tampilan natural kayu. Tampilan ini banyak digunakan oleh berbagai jenis furniture dan bahkan masih memiliki peminat yang cukup tinggi baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Warna natural kayu lebih banyak diminati karena memberikan kesan klasik dan menghangatkan sehingga wajar saja jika furniture dengan tampilan natural kayu banyak diletakkan pada hunian rumah pada ruang keluarga, tamu atau bahkan juga diletakkan pada resto.
Untuk finishing dengan tampilan natural kayu maka yang dibutuhkan adalah basecoat yakni filler atau dempul, kemudian cat dilanjutkan dengan topcoat. Tahap finishing ini merupakan standar finishing yang sering diaplikasikan ke berbagai furniture untuk mendapatkan tampilan warna natural kayu. Namun, cat kayu yang banyak tersebar di pasar pada umumnya adalah cat dengan bahan dasar solvent. Ya, cat tersebut biasanya dicairkan dengan thinner atau pelarut lainnya yang memiliki bau yang sangat menyengat. Masyarakat pada umumnya sudah sangat familiar dengan cat jenis ini sehingga banyak produsen mebel menggunakan cat ini karena mudah didapat dan selain itu lebih murah.
Namun, tahu kah Anda bahwa jenis cat ini termasuk cat yang membahayakan kesehatan dan lingkungan sekitar? Jadi, cat solvent based merupakan cat kayu yang mengandung VOC (Vehicle Organic Compounds). VOC ini merupakan senyawa organik yang sangat membahayakan jika intensitasnya tinggi karena mengandung racun. Bahkan tidak tanggung-tanggung, kandungan senyawa organik ini bisa menyebabkan kanker. Mungkin kita sering mendengar bahwa orang yang berkecimpung dalam bahan kimia cat sangat riskan terserang kanker. Nah, yang menyebabkan orang tersebut terkontaminasi dalam tubuhnya zat beracun adalah VOC tersebut.
Untuk menciptakan tampilan yang menarik, memang membutuhkan polesan cat sehingga memberikan kesan yang lebih hidup. Nyatanya, banyak cat yang memiliki hasil yang baik namun membahayakan kesehatan dan lingkungan. Lalu apakah ada pengganti finishing cat kayu solvent based? Tentu ada, seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih maka ditemukannya cat yang lebih ramah lingkungan.
Pengganti Finishing Cat Kayu Yang Bebas VOC
Finishing merupakan tahapan yang harus dilalaui oleh furniture untuk mendapatkan hasil warna yang menarik dan memiliki harga jual yang tinggi. Namun, seperti yang telah kita singgung diatas bahwa tidak semua jenis cat kayu aman digunakan bahkan terdapat beberapa merk cat kayu yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
Zat tersebut biasanya mengandung racun sehingga memberikan dampak buruk bagi aplikator, bahkan untuk lingkungan tidak hanya memberikan dampak polusi melainkan hingga memberikan dampak melebarnya lapisan ozon.
Maka dari itu, Green Project dari seluruh dunia sudah tidak menyarankan untuk menggunakan cat kayu dari bahan solvent based karena kandungan bahannya yang berbahaya. Jadi wajar saja, furniture yang menggunakan finishing dengan cat berbahan dasar solvent cukup sulit masuk ke berbagai negara karena terdapat negara yang menerapkan standar keamanan tersendiri. Seperti wilayah Amerika dan Eropa yang memilikia US Enviromental Protection Agency dan European Chemical Agency (ECHA). Yang mana kedua regulasi tersebut memiliki standar keamanan bahan finishing yang digunakan pada suatu furniture atau perabotan.
Pengganti finishing cat kayu yang tidak kalah memiliki hasil yang cemerlang namun aman digunakan adalah Biopolish Linseed Oil. Biopolish ini bukanlah cat melainkan poles kayu yang mana tidak hanya berfungsi sebagai perawatan kayu melainkan juga sebagai finishing kayu. Sebab, Biopolish Linseed Oil ini mengandung liseed oil serta berbagai bahan lainnya yang memberikan dampak mempertajam warna kayu meskipun hanya sekali oles.
Sebelum mengaplikasikannya, sebaiknya amplas permukaan kayu hingga hilang kotoran atau minyak yang masih melekat, kemudian oleskan Biopolish Linseed Oil menggunakan kain bersih ke seluruh permukaan furniture. Tenang saja, Biopolish Linseed Oil ini tidak akan luntur jika terkena air, warna permukaan kayu tetap tajam meskipun tersentuh air.