Setiap jenis kayu memiliki keawetan yang berbeda-beda dan ini menjadi faktor penting dalam menentukan penggunaan. Juga menyangkut umur dari furniture sendiri, jika kayu awet maka akan berumur panjang. Keawetan kayu ditentukan oleh beragam faktor, juga kondisi tempat di mana kayu ditempatkan.
Kayu yang diletakkan di dataran rendah akan berbeda keawetannya jika diletakkan di dataran tinggi. Yang di dataran tinggi lebih awet usianya daripada yang di dataran rendah. Semisal pada Tectona grandis atau kayu jati menurut penelitian, ketika dikubur (graveyard) bisa bertahan selama 7 tahun, tapi jika diuji di laut dalam 3 bulan sudah mendapat serangan dari organisme yang merusak kayu.
Dalam artikel jurnal yang ditulis oleh Ginuk Sumarni dan Han Roliadi yang berjudul “Daya Tahan 109 Jenis kayu Indonesia Terhadap Rayap Tanah (Coptotermes curvignahus Holmgren)” menjelaskan terkait ketahanan 109 jenis kayu yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Tulisan yang terbit di Jurnal Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol. 20 No. 3 Tahun 2002 ini mengabil sampel dari berbagai daerah dari Jawa Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawei Utara, Jambi, Kalimantan Timur, dan lain-lain. Kayu-kayu ini kemudian diuji dengan indikator seperti tidak ada serangan rayap, serangan ringan dan dangkal, serangan sedang, srangan hebat, dan serangan sangat hebat. Hasil menunjukkan jika, jenis kayu menjadi faktor yang berpengaruh nyata pada jumlah rayap yang hidup.
Dari 109 jenis kayu yang diamati oleh eneliti menunjukkan, 68 jenis kayu memiliki jenis ketahanan tinggi (kelas I dan kelas II), lalu 41 jenis kayu masuk ke golongan ke kelas III, kelas IV, dan kelas V. Dan indikator serangan rayap menunjukkan, semakin kayu mudah diserang maka persentase jumlah rayap yang hidup semakin besar. Kayu pada kelas I semisal terdiri dari Acacia mangium, Cassia siamea, Elaeocarpur sp., dll. Kelas II seperti Adinandra brassii, Agathis borneensis, Aglaia versteeghii, dll. Kelas III, Anthocephalus cadamba, Antocephalus sp., Artocarpus sp., dll. Kelas IV, Dysoxylum sp., Eugenia sp., Neolitsea cassiifolia, dll. Kelas V, Agathis philippinensis, Bitschoffia javanica, Blumcodendron kurzii, dll.
Sebab itu, jenis kayu tertentu memang seharusnya memiliki perawatannya yang berbeda, apalagi jika ingin terbebas dari rayap. Perawatan furniture kayu anti rayap bisa dilakukan dengan cara membersihkan furniture secara rutin. Jenis kayu yang paling umum seperti kayu jati merupakan jenis kayu yang awet yang masuk dalam kelas I-II dan serba guna. Selain itu jati juga memiliki nilai dekorasi yang indah karena itu menjadi primadona. Kayu jati juga tergolong furniture kayu minimalis yang mudah untuk dibelah dan dibentuk, tidak banyak mengalami penyusutan, tahan air, dan tahan lama.
Melindungi Kayu dari Rayap Menggunakan Cat Kayu
Furniture kayu anti rayap bisa diupayakan salah satunya dengan memberikan perlindungan dari luar. Rayap sendiri keberadaannya telah ditemukan sejak 200 juta tahun silam. Hewan berkoloni ini masuk ke dalam hewan purba. Untuk mengatasi rayap dengan cara yang paling mudah, yakni dengan menggunakan cat anti rayap yang juga anti jamur. Sebenarnya ada dua cara yang bisa dilakukan agar kayu atau furniture kayu yang terbebas dari rayap, pertama dengan perlindungan dari dalam, baru kemudian perlindungan dari luar.
Pertama, pencegahan rayap dari dalam dapat dilakukan dengan menggunakan obat anti rayap yang bisa meresap ke dalam kayu. Proses pencegahan dari dalam ini dapat dilakukan sebelum finishing dengan cara menyuntikkan obat anti rayap ke dalam substrat kayu, salah satu produk yang bisa kamu gunakan adalah Biopolish Natural Oil.
Kedua, pencegahan rayap dari luar bisa dilakukan dengan cat atau produk kayu anti rayap. Kamu bisa menggunakan Biopolish Linseed Oil dengan formulasi khususnya bisa memberikan perlindungan kayu dan mencegahnya dari organisme, jamur, atau hewan yang akan merusak keindahan kayu. Biopolish Linseed Oil dibuat untuk melindungi kayu dari serangga, kandungannya yang aman bagi manusia tapi tidak disukai oleh rayap akan membuat rayap jadi ogah menggerogoti furniture milikmu.
Alasan Rayap Menyukai Kayu
Mungkin di antara kamu ada yang bertanya-tanya, mengapa rayap begitu suka menggerogoti kayu? Ternyata kayu memiliki kandungan selulosa yang kaya dengan energi, jenisnya polisakarida karbohidrat dan beta-glukosa. Sesuai sifat naturalnya, rayap akan berusaha mencari kandungan tersebut di dalam kayu. Baik kayu tersebut telah menjadi furniture maupun telah mati karena tidak digunakan. Biasanya jenis terkahir akan menjadi sasaran empuk pasukan koloni rayap.
Penelitian menunjukkan waktu kerja rayap sangat tinggi, rayap bahkan bisa memakan gedung besar yang konstruksinya terbuat dari kayu. Di sisi lain, rayap memilih tubuh yang berukuran kecil pula. Di mana satu koloni rayap bisa berjumlah hingga 10 juta rayap. Jika tidak dilindungi dengan baik, maka jutaan rayap ini bisa menggerogoti dan menghabiskan furniture kayu minimalis dan berbagai jenis furniture kayu lainnya dalam waktu yang sebentar.
Rayap yang sering menggerogoti kayu sendiri ada dua jenis. Pertama rayap kayu kering yang tidak terlalu tergantung pada air. Rayap kering hanya mencari jenis kayu saja, tidak dalam tanah. Kedua, rayap kayu basah (subterranean) yang biasa bersarang di tanah. Rayap jenis ini memiliki efek rusak yang hebat. Mencari selulasi dari furniture-furniture yang ada di rumah. Pelan-pelan akan membuatnya keropos.
Perawatan Kayu dengan Produk Anti Rayap
Perawatan furniture kayu anti rayap bisa dilakukan dengan cara membersihkan furniture dari kayu yang telah dibersihkan. Ada pula produk cat yang telah dilengkapi dengan kandungan anti rayap, yang bisa bertahan hingga beberapa tahun melindungi baik dari luar maupun dari dalam. Meski sebaiknya bisa dilakukan pemantauan sekitar enam bulan sekali. Perlindungan kayu ini sebenarnya bersifat ganda, karena yang dilindungi tidak hanya perlindungan terhadap rayap, tapi juga goresan, cuaca, hingga jamur.
Sebagaimana yang telah disinggung, Biopolish Natural Oil dan Biopolish Linseed Oil menjadi produk yang bisa menggantikan plitur bahkan pernis dengan tampilannya yang natural. Aplikasi dari produk-produk ini juga mudah. Kamu cukup menyediakan lap untuk meratakannya ke permukaan kayu. Sifat produk yang mudah diaplikasikan ini cocok untuk memberi kesan natural dan membaut tampilan kayu jadi lebih menarik. Rayap dapat dicegah pula dengan melakukan proses recoting, penyemprotan hingga pengelapan dengan kain.
Kelebihan dari produk-produk
pula, memliki daya tutup yang maksimal. Ini yang membuat material kayu yang sangat rentan dengan serangan serangga, jamur, dan organisme menjadi tertutupi permukaannya dengan baik. Berbagai jenis kayupun bisa cocok menggunakan produk dari Biopolish. Ini akan membuat tampilan dan warna furniture dari kayu bisa bebas dari rayap. Furniture kayu anti rayap pun jadi mudah untuk diterapkan menggunakan produk-produk dari Biopolish. Kayu jadi tambah awet, terlihat natural, dan kuat dari dalam.