Rumah bergaya etnik di Indonesia cenderung menggunakan kayu sebagai material utamanya. Kayu menjadi dasar tak hanya untuk dinding, lantai, dan kerangkanya, tapi juga perabotan-perabotan yang ada di dalamnya. Jika kamu memiliki hunian bertipe etnik ini, memperhatikan pemilihan kayu menjadi faktor yang sangat penting. Pilihlah kayu dasar yang tepat dan berikan treatment finishing yang tepat agar awet dan bertahan hingga bertahun-tahun.
Rumah yang terbuat dari kayu memiliki prestise tersendiri pula di wilayah yang mayoritas rumah terbuat dari tembok (berlapis semen). Nuansa rumah kayu lebih terkesan alami dan homey, bisa menciptakan atmosfer teduhnya tersendiri. Keteduhan untuk mata, jiwa, dan raga di mana tak semua orang bisa membangunnya. Kelebihan ini memang sebanding dengan biaya yang cukup mahal, tak hanya bahan dasar tapi juga perawatan. Merawat rumah kayu membutuhkan perawatan ekstra.
Kecerobohan yang dilakukan pada proses perawatan akan membuat kayu mudah keropos, berwarna kusam dan mudah untuk dihinggapi organisme yang merusak kayu. Jika warna kayu berubah, ini diakibatkan karena poses oksidasi dan biodegradasi. Pelapukan juga akan berjalan lebih cepat pada suhu-suhu tertentu. Tahap perawatan dimulai sejak dalam elemen terkecil kayu. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk merawat rumah yang terbuat dari kayu:
- Membersihkan Rumah Kayu Secara Rajin
Membersihkan ruangan dengan rajin akan membuat ruangan menjadi sehat, nyaman, rapi, dan enak dilihat. Jika kamu memiliki rumah kayu, bersihkanlah debu dan kotoran yang menempel paling tidak seminggu sehari, dan untuk bagian-bagian kayu tertentu setiap hari. Bagian dinding misalnya, kamu bisa bersihkan dengan lap; juga bagian lantai bisa dibersihkan dengan sapu atau pel yang langsung dikeringkan. Agar tetap awet, rutin pula melapisi permukaan kayu dengan kondisioner seperti Biopilish Linseed Oil untuk lantai setiap beberapa minggu sekali.
- Menjadwalkan Pelapisan (Coating) Secara Rutin
Bagian luar (eksterior) rumah yang terbuat dari kayu paling rentan dengan cuaca dan kondisi luar. Sebab itu dibutuhkan perawatan secara rutin dengan cara coating (pelapisan). Durasi yang dianjurkan paling tidak sekitar enam bulan sekali. Pilihlah bahan coating kayu yang berkualitas, ramah lingkungan, dan memberikan hasil yang baik pada kayu. Jenisnya pun disesuaikan dengan fungsinya.
- Melapisi Kayu dengan Material Antirayap
Kayu yang bersentuhan langsung dengan tanah atau dekat dengan tanah sangat rentan terserang rayap. Rayap merupakan hewan yang senang memakan zat selulosa pada kayu. Ketika rayap menyerang, maka bentuk kayu jadi berubah bolong-bolong, keropos, dan menimbulkan kerusakan. Tak heran, hewan satu ini menjadi musuh utama kayu. Kamu bisa membasmi rayap dengan tips finishinng simpel atau perwatan natural oil, biocide yang efektif mencegah datangnya rayap.
- Perhatikan Kebiasaan Kamu di Rumah
Kebiasaan sehari-hari atau aktivitas harian yang sering kamu lakukan di dalam rumah juga berpengaruh pada kondisi rumah kayu. Contohnya ketika kamu hendak memindahkan furniture yang berat, jangan kamu lakukan dengan cara menyeretnya. Atau jangan pula sering menumpahkan air ke lantai yang terbuat dari kayu. Jangan pula secara sembarangan meletakkan benda berbau tajam agar permukaan tak tergores. Jika kamu pecinta tanaman, pastikan tanaman tak menutupi dinding kayu agar tidak lembap dan berjamur.
Perawatan Rumah Kayu dengan Wood Coating
Jangan membiarkan perabotan atau furniture kayu yang ada di dalam rumah etnik milikmu jadi kusam. Kekuasaman bisa terjadi karena faktor umur, juga karena perawatan. Untuk itu, kamu membutuhkan langkah-langkah yang tepat untuk finishing perabotan kayu tersebut jika ingin menjaganya tetap estetik dan cantik. Finishing ini dimulai dari penyiapan kayu hingga melakukan pewarnaan yang sesuai.
Salah satu produk yang bisa digunakan untuk finishing kayu adalah biocide (biosida), untuk memaksimalkan hasil akhir bisa diolesi pula dengan menggunakan Biopolish Natural Oil. Tips finsihing simpel atau perawatan natural oil, biocide bisa diaplikasikan dengan mudah dengan cara-cara berikut ini:
- Bersihkan terlebih dahulu permukaan kayu hingga bersih dari noda dan debu, ciri jika kayu bersih adalah terlihat coklat alami. Kemudian sediakan amplas atau kuas untuk membersihkan sisa lapisan kayu atau sisa noda yang masih tertempel pada kayu.
- Tips finishing simpel atau perawatan natural oil, biocide dengan cara mencampurkan larutan anti serangga kayu (permethrin) dan larutan anti jamur kayu Biocide Wood Fungicide (methylene bis thiocyanate) sebelum melakukan pengecatan (coating). Fungsi dari pemberian dua larutan ini adalah guna mencegah adanya serangan dari serangga-serangga yang merusak kayu. Dari rayap, teter, totor, dan lain-lain.
- Jangan lupa pula untuk menggunakan cat yang telah diformulasikan khusus keperluan finishing kayu (wood coating / wood varnish) yang bisa memberikan perlindungan untuk kayu agar tak teroksidasi, mencegah dari pelapukan, dan agar terhindar dari pembusukan. Kamu juga bisa menambah keawetan kayu dengan mengolesinya dengan Biopolish Natural Oil agar lebih awet.
Tips Simpel Merawat Furniture Kayu
Para designer interior menjadikan kayu sebagai salah satu material favorit untuk rumah. Terlebih kayu secara sumber daya alam banyak tersedia di Indonesia yang beriklim tropis, dan juga banyak ditumbuhi oleh pepohonan. Meskipun dalam perawatannya, kayu lebih menantang untuk dirawat dibanding dengan merawat furniture yang berbahan dasar plastik. Tak hanya dalam merawatnya, tapi juga dalam tahap finishing. Tips finishing simpel atau perawatan natural oil, biocide menjadi pilihan agar furniture kayu tak dihinggapi jamur dan rayap.
Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan di rumah untuk merawat kayu secara simpel. Tips berikut memang sederhana, tapi jika dilakukan akan menambah ketahanan furniture kayu:
- Memberikan alas kaki pada furniture menjadi tips yang jarang dilakukan bagi para pemilik furniture. Alas kaki ini sebenarnya telah banyak tersedia di pasaran. Harganya pun relatif murah pula. Fungsi alas ini untuk melindungi kontak langsung antara furniture dan lantasi yang biasanya lembap. Fungsi kedua untuk mencegah adanya noda gesekan pada lantai.
- Ketika kamu hendak mengangkat furniture, pastikan tekniknya dilakukan dengan cara mengangkatnya dan tidak menyeretnya. Kamu bisa meminta bantuan pada anggota keluarga jika furniture terlalu berat. Pengangkatan ini berfungsi agar sambungan pada furniture tak berubah letaknya (melengse), bagian bawah furniture juga tak terkikis, dan untuk melindungi lantai.
- Membersihkan furniture dengan cairan pembersih dan perawatan kayu secara rutin. Terlebih ketika furniture sering terkena panas dan tetesan air. Gunakanlah produk-produk yang ramah lingkungan, atau produk yang tak mengandung bahan kimia yang keras dan merusak permukaan kayu. Produk-produk Biopolish bisa menjadi pilihan untuk menjaga material kayu tetap mengkilat. Untuk furniture kayu interior dan eksterior, kamu bisa menggunakan Biopolish Natural Oil.
Tips tersebut cukup mudah untuk diaplikasikan kan? Kamu bisa mempraktikannya di rumah, semangat bersih-bersih dan merawat!