Talenan kayu selalu menjadi favorit dibandingkan talenan plastik. Walau masih banyak orang yang masih kurang paham cara merawatnya. Padahal banyak tips merawat talenan kayu yang dapat diikuti dengan mudah.
Kayu memiliki ciri khas berpori yang dapat menyerap air. Ketika talenan kayu dicuci otomatis air serta sabun akan menyerap ke dalamnya. Nah, hal ini terjadi juga pada kandungan air dari bahan makanan seperti daging dan ayam saat talenan kayu digunakan.
Cairan dari bahan makanan inilah yang berpotensi menciptakan bakteri lebih banyak di dalam talenan kayu. Padahal talenan dibutuhkan untuk mempersiapkan bahan makanan sebelum diolah.
Tidak ingin talenan kayu mengandung bakteri? Simak tips perawatannya yang benar agar talenan lebih bersih dan awet.
7 tips merawat talenan paling ampuh untuk menghindari bakteri
Ciri khas talenan kayu yang mengandung bakteri adalah mengeluarkan bau tidak sedap. Bau ini tentu saja akan mengganggu area dapur apalagi ketika Anda sedang memasak.
Selain bau, ciri lain dari talenan yang tidak bersih dan mengandung bakteri adalah munculnya jamur pada permukaan kayu. Jamur ini awalnya berwarna putih dan muncul di permukaan. Walaupun Anda sudah membersihkannya dengan air, jamur akan kembali muncul.
Jamur yang semakin banyak lama kelamaan akan membuat talenan kayu menghitam. Pada kondisi begini, seharusnya kita mulai was-was, karena jamur bisa saja ikut menempel pada bahan makanan dan ikut termakan.
Bakteri dan jamur yang berada pada talenan kayu ini dapat memicu berbagai macam penyakit. Mulai dari diare, mual, kram perut hingga muntah. Tentu saja kita tidak ingin hal ini terjadi pada keluarga.
Nah, untuk menghindari hal seperti yang dijelaskan di atas tidak terjadi, ikuti tujuh tips merawat talenan kayu yang tepat berikut ini.
1. Mencuci talenan dengan air panas
Tips yang pertama adalah membersihkan talenan kayu atau bambu menggunakan air panas. Usai menggunakan talenan kayu untuk memotong daging, bawang, buah dan lainnya, talenan bisa langsung disiram dengan air panas.
Kemudian, siapkan air hangat yang sudah dicampurkan dengan air sabun untuk menggosok permukaannya. Hal ini bisa dilakukan, terutama setelah digunakan untuk memotong daging, karena sisa daging sangat mungkin menempel di permukaan talenan.
Anda bisa menggunakan scotch brite untuk menggosoknya sampai sisa bahan makanan di talenan hilang. Bilas kembali dengan air panas dari atas ke bawah sampai air sabun mengalir dan tidak meninggalkan sisa.
Letakkan talenan kayu berdiri atau bersandar di dinding sehingga residu air yang tersisa turun ke bawah.
2. Membersihkan dengan cuka dapur
Apabila Anda ingin membersihkan talenan usai digunakan memotong daging sapi, kambing atau kerbau yang baunya menyengat, manfaatkan cuka dapur. Cara membersihkan talenan kayu ini terbukti efektif.
Cuka dapur akan bekerja untuk menghilangkan aroma tidak sedap seperti bau daging yang tidak akan hilang hanya dengan sabun. Cuka dapur juga bagus untuk membunuh bakteri yang bersarang di dalam pori talenan kayu.
Cara menggunakannya, ratakan cuka dapur menggunakan busa cuci piring atau kain. Diamkan agar cuka meresap selama beberapa menit. Usap permukaan menggunakan kain yang sudah direndam air dingin.
3. Menggunakan campuran garam dan lemon
Tips merawat talenan kayu selanjutnya adalah memanfaatkan campuran garam dengan lemon atau jeruk nipis. Dibandingkan menggunakan bahan desinfektan kimia, perpaduan kedua bahan ini lebih efektif.
Campuran garam dan lemon akan menjadi bahan desinfektan alami yang akan membersihkan talenan kayu Anda di rumah. Pilih garam kasar yang akan bekerja sebagai scrub di permukaan talenan.
Cara menggunakannya, cukup oleskan garam kasar yang sudah dicampur air lemon. Gosok ke permukaan talenan kemudian diamkan selama beberapa saat. Rendam dalam air panas.
Jemur talenan langsung di bawah terik matahari sampai kering dan Anda bisa menyimpannya di tempat yang bebas lembab. Cara ini bisa dilakukan setiap beberapa minggu sekali.
4. Menggunakan baking soda
Bahan lain yang juga mudah ditemukan di rumah adalah baking soda. Ada dua manfaat dari baking soda, pertama adalah mematikan bakteri, kedua membuat talenan kembali bersih. Jika muncul jamur pada permukaan talenan kayu, baking soda juga punya kemampuan menghilangkan jamur tersebut.
Sama seperti ketika menggunakan garam, Anda hanya perlu menggosok baking soda ke permukaan talenan. Setelah itu tinggal membilasnya langsung dengan air hangat. Keringkan talenan, bisa dengan dijemur atau menunggunya kering terlebih dahulu. Cara merawat talenan kayu ini bisa dilakukan sesering mungkin setelah talenan digunakan.
5. Memberikan minyak pada permukaan talenan
Tips merawat talenan kayu yang kelima adalah mengoleskan minyak pada permukaannya. Anda bisa menggunakan minyak zaitun atau minyak kelapa yang biasa digunakan untuk menggoreng.
Lumuri permukaannya dengan minyak, bisa sedikit menggosoknya dengan kain. Ratakan dan tunggu beberapa menit, setelah itu bilas hingga bersih dan keringkan talenan.
Anda bisa menyimpan talenan yang sudah kering di dalam ruangan yang tidak lembab. Pastikan juga cara meletakkannya benar sehingga tidak terjadi perubahan bentuk dari talenan.
6. Segera mencuci setelah selesai digunakan
Banyak yang tidak mencuci talenan segera setelah digunakan. Padahal, jeda waktu yang terlalu lama usai digunakan membuat zat-zat dari bahan makanan semakin meresap ke dalam pori kayu. Akan ebih sulit untuk menghilangkan zat tersebut ketika sudah berada di bagian serat paling dalam. Bakteri juga akan lebih cepat berkembang biak. Saat kondisi seperti ini.
Cara satu-satunya adalah dengan merendam talenan kayu seperti tips merawat talenan kayu yang pertama.
Yang terpenting adalah setelah menggunakan talenan kayu, jangan pernah menunda untuk langsung mencucinya. Talenan kayu akan cepat bau apek dan mengganggu serta mempercepat perkembang biakan bakteri jika tidak dicuci.
7. Memoles talenan kayu dengan Biopolish Beeswax
Tips merawat talenan kayu yang terakhir adalah menggunakan bahan poles Biopolish Beeswax. Memoles talenan kayu menggunkaan Biopolish Beeswax akan memberikan dua hal, pertama, memberikan perlindungan, kedua, menjaga tampilan talenan.
Soal manfaat yang pertama, perlindungan Biopolish Beeswax adalah salah satu yang terbaik. Biopolish Beeswax diproduksi berdasarkan aturan Food and Drugs Administration (FDA) dan dijamin aman jika terkena bahan makanan.
Selain itu, Biopolish Beeswax dibuat dari bahan 100% alami, yaitu lilin lebah yang aman dan ramah lingkungan, mempertajam tampilan talenan, dan menjaga agar tetap terlihat lebih higienis.
Cara mudah pengaplikasian Biopolish Beeswax
Anda bisa mengaplikasikan bahan poles ini setiap tiga minggu sekali dengan rutin. Saran ini berdasarkan durasi bahan ini sendiri. Kondisi setiap kali talenan dicuci, lapisan Biopolish Beeswax lama kelamaan akan terkikis. Jadi lebih aman untuk rutin memolesnya dalam jangka waktu tersebut. Proses pemolesan hanya perlu menggunakan alat berupa kain. Selain itu, pada saat aplikasi Biopolish Beeswax, pastikan talenan kayu dalam kondisi benar-benar kering.
Cukup ambil sedikit Biopolish Beeswax, kemudian gosokkan ke permukaan talenan hingga merata. Gosok sampai permukaannya mengkilap dan warna serat semakin jelas. Itu artinya bahan sudah masuk ke dalam pori dan siap memberikan perlindungan maksimal.
Jika mengikuti tips merawat talenan kayu ini dengan benar, Anda tidak perlu khawatir bakteri dan jamur akan menyerang talenan kayu Anda.